Rabu, 30 September 2009

Hasil kajian NASA menunjukkan ada 3 (tiga) bahan kimia yang mudah menguap yang terdapat di lingkungan rumah tinggal, gedung atau perkantoran yang berpotensi sebagai gas polutan. Tapi ada juga tanaman yang mampu menyerap gas-gas polutan. Apa saja?


Klik untuk melihat foto lainnya...

Interaksi antara manusia dengan tanaman dari dahulu kala sampai sekarang tidak dapat terpisahkan. Interaksi ini dapat berupa kebutuhan dalam bentuk pangan, kesehatan dan keindahan.

Interaksi dalam bentuk keindahan dan kesehatan diwujudkan dalam bentuk memelihara tanaman yang disini ditekankan pada pemeliharan tanaman hias 'indoor' yang tidak sekedar berfungsi memberikan keindahan tempat atau ruangan tetapi juga memberikan kesehatan lingkungan, dalam arti membuat udara lebih segar dan sehat.

Hasil kajian yang dilakukan oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration) dari Amerika Serikat, menunjukkan ada 3 (tiga) bahan kimia yang mudah menguap yang umum terdapat di lingkungan rumah tinggal, dalam gedung ataupun perkantoran yang berpotensi sebagai gas polutan. Ketiga bahan itu adalah Benzene, Trichloroethylene dan Formaldehyde.

Berikut sumber dari ketiga polutan tersebut:

Formaldehyde
1. Plywood (kayu lapis, triplek)
2. Partikel board
3. Karpet
4. Furnitur
5. Produk kertas (Tissue, kertas tulis)
6. Bahan pembersih

Benzene
1. Asap rokok
2. Produk petrokimia
3. Serat sintetis
4. Plastik
5. Tinta dan pewarna kain
6. Produk dari bahan karet
7. Detergen

Trichloroethylene
1. Tinta dan pewarna kain
2. Lem
3. Cat
4. Pernis

Bahan kimia lain yang juga berpotensi sebagai gas polutan adalah Xylene, ditemukan di dalam bahan lem, komputer, printer, cat, penutup dinding dan lantai, Acetone terkandung di dalam bahan kosmetik, Alcohol terdapat pada produk parfum serta Ammonia pada bahan kosmetik.

Dampak dalam jangka waktu tertentu bagi manusia yang tinggal atau bekerja di lingkungan tersebut adalah timbulnya masalah kesehatan seperti timbulnya reaksi alergi seperti mata terasa gatal dan terbakar, mudah mengantuk dan lelah, kulit memerah, masalah di saluran pernafasan dan sinus, kemudian sakit kepala, yang selanjutnya dikenal dengan istilah Sick Building Syndrome

Sick Building Syndrome adalah suatu keadaan akut dari polusi udara dalam ruangan (indoor) yang terjadi dalam lingkungan rumah atau perkantoran dalam kondisi tertutup atau minim ventilasi.

Tanaman hias merupakan tanaman hias yang penempatannya berada di dalam ruangan dengan pencahayaan matahari terbatas, tersaring ataupun dengan cahaya buatan (lampu TLD). Tanaman hias 'indoor' dapat berupa rangkaian landscape (taman di dalam ruangan) atau tanaman pot (pot plant) yang dapat diletakkan di sekitar ruangan ataupun di atas meja.

Tanaman hias dalam beberapa kajian yang telah dilakukan, selain mempunyai fungsi keindahan (estetika) dapat bermanfaat bagi kesehatan manusia di sekelilingnya. Manfaat kesehatan yang dimaksud adalah mempunyai kemampuan menyerap gas-gas polutan di dalam rumah ataupun gedung perkantoran, memproduksi oksigen, menguapkan air dari permukaan tanaman, sehingga membuat udara lebih segar dan sehat.

Tidak semua jenis tanaman hias mempunyai kemampuan dalam menyerap gas polutan, bahkan di antara tanaman hias tersebut mempunyai kemampuan menyerap gas polutan dengan kadar yang berbeda. Demikian pula beberapa tanaman mempunyai kemampuan memberikan kesegaran udara pada ruangan.

Beberapa tanaman hias yang sudah dilakukan penelitian oleh NASA sebagai tanaman yang mampu menyerap gas-gas polutan di dalam ruangan adalah sebagai berikut:

Formaldehyde
Aloe barbadensis (Lidah Buaya)
Chlorophytum comosum (Lili Paris)
Philodendron sp.
Dracaena fragrans (Hanjuang)
Scindapsus aureus (Pothos)
Syngonium podophyllum
Fern/Adiantum (Leatherleaf Fern)
Nephrolepis exaltata (Pakis Boston)
Ficus elastica (Karet Hias)
Ficus benjamina (Beringin)
Aglaonema modestum (Sri Rejeki)
Sanseviera laurentii (Lidah Mertua)
Rhapis excelsa (Palem Waregu)
Chrysalidocarpus lutescens (Palem Areca)
Chamaedorea sefritzii (Palem Bambu)
Phoenix roebelenii (Kurma Kerdil)
Spathiphyllum sp.
Dendrobium sp.

Benzene
Dracaena marginata (Hanjuang)
Dracaena deremensis (Hanjuang)
Dracaena warneckei (Hanjuang)
Spathiphyllum sp.
Aglaonema modestum (Sri Rejeki)
Sanseviera laurentii (Lidah mertua)

Trichloroethylene
Dracaena marginata (Hanjuang)
Spathiphyllum sp.
Dracaena warneckei (Hanjuang)
Sanseviera laurentii (Lidah mertua)

Xylene
Phalaenopsis sp (Anggrek Bulan)

Alcohol
Dendrobium sp.
Spathiphyllum sp.

Ammonia
Palem waregu (Rhapis excelsa)

Acetone
Spathiphyllum sp.
Dendrobium sp.

Selanjutnya adalah tanaman yang mampu memberikan kesegaran di dalam ruangan seperti:

Chrysalidocarpus lutescens (Palem Areca)
Pisang kerdil/dwarf (Musa acuminata)
Palem waregu (Rhapis excelsa)
Spathiphyllum sp.
Dendrobium sp.
Sanseviera sp.

Tips:
Letakkan minimal 1 pot tanaman hias untuk luasan ruang 9 m2, agar rumah, gedung atau perkantoran lebih segar, sehat dan menyenangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar